Menanti Tambatan Hati (Di Atas Pena Engkau Melamarku)

635256_92e97b82-3351-11e1-9d65-933731380690

 

 

 

 

 

Di Atas Pena Engkau Melamarku

E. Sabila El Raihany

Cakrawala Fiksi, 2011

 

Harapan demi harapan tertulis jelas di secarik kertas

Tiap lembaran yang tergores tinta,

Meminta sebuah keinginan

Sedangkan lembaran lainnya

Mengharapkan sebuah kepastian

Walau entah kapan keyakinan itu datang…

Hanya untuk mengisi lembaran yang terakhir

Jika memang kita berjodoh, bagaimanapun caranya Allah akan mengembalikan kamu padaku, Fahrur.” Ucapan itulah yang membuat Bilqis bertahan dalam setiap hempasan cobaan. Bilqis yakin kalau memang takdir bisa mempertemukan dia dengan Fahrur, maka takdir pulalah yang akan menjodohkan mereka walau dalam keadaan yang rumit sekalipun.

Cinta dan jodoh…. Dua hal yang memiliki perbedaan sekaligus persamaan. Apakah mungkin dua hal itu bisa didapatkan Bilqis sekaligus dalam waktu yang singkat, apalagi hanya melalui goresan pena dalam lembaran-lembaran kertas. Apakah mudah untuk seorang gadis percaya kalau dirinya telah dikhitbah hanya dalam kalimat yang bersenandung surga. Kalimat yang begitu menggetarkan jiwa dan kalimat yang mengandung sebuah pengakuan. Tak ada orang yang tahu kecuali Allah saksinya.

Lagi-lagi dilema itupun terjadi, di mana Bilqis harus menentukan gerbang masa depannya dengan jalan ta’aruf. Lalu…siapakah orang yang mampu membuka hati Bilqis?


Buku ini bercerita tentang kesabaran seorang muslimah bernama Bilqis dalam penantian cintanya. Berbagai cobaan harus dia alami dan dia hadapi dengan penuh kesabaran. Berkali-kali pertemuan dan perpisahan dia rasakan.

Pada beberapa bab awal buku ini, kita harus berusaha merangkai setting cerita dengan benar dan mengelompokkan tokoh-tokoh yang ada sesuai bagiannya. Banyaknya tokoh dan gaya bercerita yang beralih-alih dari sudut pandang satu tokoh ke sudut pandang tokoh lain membuat kita senantiasa penasaran. Rasanya sayang sekali apabila saya membeberkan jalan ceritanya 😀

Buku ini mengajarkan pada kita akan pentingnya kesabaran dalam penantian. Seringkali apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan yang kita dapatkan. Namun apabila kita menghadapi semua dengan kesabaran, Allah akan memberikan ganjaran yang setimpal.

Begitu pula tentang penantian untuk mendapatkan pendamping hidup. Bila dia yang dinanti memang bukan jodoh, Allah akan menjauhkannya. Namun apabila dia adalah jodoh, dengan kejadian yang bahkan tidak pernah kita duga, Allah akan mendekatkannya.

Selamat membaca, selamat mencari hikmah 🙂

Tinggalkan komentar