Depsos goes to Derawan–Sehari Berkeliling

7 feb 2016

Selamat pagi, lautan. Selamat pagi, awan mendung yang menutup fajar. Selamat pagi, semilir angin laut. Selamat pagi, Derawan.
Pagi yang indah di Derawan hari itu. Usai shalat Subuh, aku, Romadhini, dan Mustopa duduk-duduk di depan kamar penginapan menunggu fajar. Sayang, langit sedang mendung, matahari pagi pun tak kuasa menembus pekatnya.
Setelah hari agak terang, kami berjalan-jalan sebentar di sekitar penginapan, menikmati laut, menunggu sarapan siap. Tak sengaja aku lihat penyu berenang, mengintip kami dari dalam air. Hwaaa… Kapan lagi kan di deket kamar ada penyu lewat kalau bukan di sini πŸ˜€
Rencana hari ini, kami akan berkeliling di pulau-pulau di sekitar Derawan. Ada 3 pulau yang akan kamu kunjungi: Sangalaki, Kakaban, dan Maratua.

Sangalaki
Langit mendung akhirnya menurunkan airnya pagi itu, sebelum kami berangkat keliling. Setelah bersiap dan hujan mulai reda, barulah kami berangkat. Kami berangkat sekitar pukul 8. Menurut keterangan pemandu wisata kami, maksimal kami harus berangkat pukul 8.30 untuk menghindari air surut.
Separuh perjalanan menuju pulau Sangalaki, hujan mulai turun. Hujan deras, gelombang ganas, 6 orang wisatawan dan 1 pengemudi spit bertahan di atas perahu mesin kecil πŸ˜€ Serem? Banget… Alhamdulillah kami bisa melaluinya dengan selamat. Bagi temen-temen yang mabuk laut, pastikan datang ke Derawan saat cuaca sedang tenang, ya!
Setelah terombang-ambing hampir 1 jam, tibalah kami di pulau Sangalaki. Pulau kecil yang indah, dengan pantai berpasir putih yang lembut, laut biru jernih, pepohonan rindang, dan jauh dari keramaian. Tempat ini benar-benar cocok untuk istirahat sejenak dari penatnya Ibukota.

image

pulau Sangalaki

Tapi pusat perhatian di pulau ini bukan di pantainya, namun apa yang ada di dalamnya. Yap, penyu! Di pulau ini terdapat tempat konservasi penyu. Kita bisa ikut melihat penyu-penyu yang baru menetas sebelum dilepas ke laut.
Penyu-penyu yang lincah, mungil, menggemaskan. Mereka mungkin tak kan mengira besarnya bahaya yang menunggu mereka.

image

bersama anak penyu

Puas melihat penyu, kami duduk-duduk saja di pantai, menikmati pemandangan. Tenang sekali.. Bahkan saat aku menulis ini pun aku bisa tersenyum membayangkan pantai pasir putih di Sangalaki bersama teman-teman Depsos.
Tak terasa, sudah waktunya kami berpindah tempat. Kali ini kami akan diajak ke pulau tempat tinggal ubur-ubur tanpa sengat, Kakaban.

Kakaban
Perlu waktu sekitar setengah jam menuju pulau ini dari Sangalaki.
Pulau ini unik. Tebentuk dari pengangkatan tanah, pulau ini “menjebak” air laut dan penghuninya dalam “tangkupan” daratannya. Air yang “terjebak” ini kemudian membentuk suatu danau. Nah, penghuni danau ini, ubur-ubur, kemudian “terjebak” di dalamnya dan kehilangan sengat. Inilah yang akan kita lihat di sini.
Setelah makan bekal yang disiapkan oleh pihak travel, kami berjalan menuju danau ubur-ubur. Jalan lupa membawa perlengkapan snorkeling ya!
Daaan… Di sini seruuu banget. Kita bisa melihat ubur-ubur dari dekat, bekejaran, bahkan menangkapnya. Betah banget lah berlama-lama di sini

image

perjalanan menuju danau

image

menangkap ubur-ubur

Saking betahnya, kami tidak sadar kalau rombongan travel yang sama sudah berangkat ke pulau ketiga. Kami pun bergegas menuju perahu yang telah menunggu.
Ada lagi yang lucu di pulau ini. Saat kami bersiap naik, bang Sam kehilangan celananya. Kami cari ke sana kemari tak jua ketemu. Akhirnya Sam bertanya ke pos depan.
Ternyata celananya terbawa pengunjung lain dan dititipkan di pos ini. Alhamdulillah, ketemu. Dia pun menjemur celananya di pinggir perahu.
Tetapi yang terjadi kemudian… Karena tidak ada yang menyadari celana itu dijemur, sampai perahu berangkat tidak ada yang mengamankan. Tiba-tiba celana itu sudah tak ada lagi di tempatnya. Mungkin jatuh ke laut bersama topi Sam yang sebelumnya juga jatuh 😦

Maratua
Wus wus wus.. Kembali menghadapi ombak ganas lautan, menuju pulau terakhir, Maratua. Agak mengecewakan dan tak sesuai ekspektasi sebenarnya. Bagaimana tidak? Kami sudah bersiap dengan alat snorkeling lengkap, dan ternyata “mainan” di Maratua ini hanya terjun ke palung πŸ˜€
Ya sudahlah, nikmati saja yang ada. Toni dan Mustopa bahkan mencoba lompat dari atas. Begitu masuk ke air, lihat ke bawah, hahay dasar lautnya gak kelihatan πŸ˜€

image

melayang di palung Maratua

Sekitar pukul 15.30 kami sudah diminta naik untuk kembali ke Derawan. Dalam perjalanan pulang, kami mampir dulu di Maratua Paradise. Tempatnya bagus banget, semacan cottage di atas air tapi jauh lebih mewah dari penginapan kami. Dari hasil bertanya-tanya, ternyata Maratua Paradise ini semacam “pintu masuk” ke spot diving. Berhubung tak ada dari kami yang mau menyelam (lagi pula harus bayar lagi), kami memutuskan untuk langsung pulang saja.

Yap, begitulah perjalanan kami selama di Derawan. 3 hari paling singkat yang aku rasa. Mungkin liburannya biasa saja. Pun tempatnya mungkin mirip dengan pantai-pantai di Gunungkidul. Tapi dengan orang-orang yang tepat, tempat sederhana pun bisa terasa istimewa ^_^

4 thoughts on “Depsos goes to Derawan–Sehari Berkeliling

Tinggalkan komentar