“Whatsappitis”

Assalamu’alaykum.

Selamat malam salam sejahtera bagi kita semua. Kenikmatan yang patut diakui pada zaman sekarang ini diantaranya adalah dengan makin berkembangnya kecanggihan teknologi, salah satunya adalah dengan hadirnya smartphone. Sehubungan dengan itu, maka kali ini saya mau menampilkan ODOI berkaitan dengan hal tersebut, semoga bermanfaat.

Liputan6.com, Spanyol Seorang dokter di Spanyol menemukan penyakit baru yang mereka sebut ‘WhatAppitis’. Sesuai dengan namanya, penyakit itu muncul karena aplikasi pesan instan WhatsApp. Pasien yang tidak disebutkan namanya mengeluh sakit pada kedua pergelangan tangan di pagi hari. Anehnya, pasien yang tengah hamil 27 minggu itu mengaku pada dokter tidak memiliki riwayat trauma dan tidak pernah melakukan aktivitas fisik yang berlebihan, sebelum penyakit tersebut menyerangnya. Mengutip laman Daily Mail , setelah menyelidiki kasus ini dokter menemukan bahwa penyakit itu disebabkan karena pasien menggunakan aplikasi WhatsApp untuk membalas pesan selama enam jam tanpa henti. “Saat itu pasien sedang bekerja di malam Natal pada 24  Desember 2013, dan keesokan harinya ia menjawab pesan singkat melalui WhatsApp. Ia memegang telepon genggamnya dengan  berat 130 gram, selama enam 6 jam nonstop,” kata dokter Inés Fernandez-Guerrero dari Rumah Sakit Granada General University.  Guerrero menyebut, hal itu juga disebabkan karena pasien menulis pesan secara terus-menerus dengan menggunakan kedua ibu jarinya. Untuk mengobati penyakit tersebut, dokter memberikan obat penghilang rasa sakit dan dilarang menggunakan ponsel. Para dokter mengatakan bahwa cedera itu merupakan kasus baru yang ditimbulkan karena pengaruh dunia teknologi. Sebelumnya pada tahun 1990 juga ditemukan salah satu cedera yang timbul karena terlalu laman bermain video game yang disebut `Nintendinitis`. Juga ada `Tenosinovitis` yang disebabkan karena terlalu sering mengetik SMS.
HANDPHONE
Imam Masjidil Al Haram Asy-Syaikh Su’ud asy-Syuraim dalam sebuah khutbah Jum’at beliau berkata:
“Adakah dari kita yang tidak melihat perubahan dalam kehidupannya setelah masuknya Whats App, Facebook, Instagram dan yang lainnya dalam kehidupannya ?
Bacalah !
Hal ini merupakan Ghazwul fikri yang menyerang akal, namun sangat disayangkan kita telah tunduk padanya dan kita telah jauh dari dien Islam yang lurus dan dari dzikir kepada Allah Ta’ala
Kita telah menjadi penyembah2 Whats App, Twitter, Facebook, Instagram dan semacamnya.
📹 Kenapa hati kita mengeras ?
Itu karena seringnya kita melihat cuplikan video yang menakutkan dan juga kejadian2 yang di share di Whats App.
💜 Hati kita kini mempunyai kebiasaan yang tak lagi takut pada sesuatu pun. Oleh karenanya hati mengeras bagai batu.
💔 Kenapa kita terpecah belah dan kita putus tali kekerabatan ?
Karena kini silaturrahmi kita hanya via Whats App saja, seakan kita bertemu mereka setiap hari.
Namun bukan begini tata cara bersilaturrahim dalam agama Islam.
👄 Kenapa kita sangat sering mengghibah, padahal kita tidak sedang duduk dengan seorangpun.
Itu karena saat kita mendapatkan satu message yang berisi ghibah terhadap seseorang atau suatu kelompok, dengan cepat kita sebar ke grup2 yang kita punya.
Dengan begitu cepatnya kita mengghibah, sedang kita tidak sadar berapa banyak dosa yang kita dapatkan dari hal itu.
Sangat disayangkan, kita telah menjadi pecandu.
🍴 Kita makan, handphone ada ditangan kiri kita.
👪 Kita duduk bersama teman2, HP ada di genggaman.
🎎 Berbicara dengan ayah dan ibu yang wajib kita hormati, akan tetapi hand phone ada di tangan pula.
🚕 Sedang memandu, HP juga di tangan.
💏 Sampai2 anak-anak kita pun telah kehilangan kasihsayang dari kita, karena kita telah berpaling dari mereka dan lebih mementingkan handphone.
“Aku tidak ingin mendengar seseorang yang memberi pembelaan pada teknologi ini. Karena sekarang, jika sesaat saja HP kita tertinggal betapa kita merasa sangat kehilangan.
Andai perasaan seperti itu ada juga pada salat dan tilawatul Qur’an kita”.
Adakah dari kita yang mengingkari hal ini ?
Dan siapa yang tidak mendapatkan perubahan negatif dalam kehidupannya setelah masuknya teknologi ini pada kehidupannya dan setelah menjadi pecandu ?
Demi Allah, siapakah yang akan menjadi teman kita nanti di kubur ? Apakah HP ?
Mari kita sama2 kembali kepada Allah, jangan sampai ada hal2 yang menyibukkan kita dari dien kita.
Kita tak tahu berapakah sisa umur kita”.
Allah Ta’ala berfirman:
( ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻋْﺮَﺽَ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِﻱ ﻓَﺈِﻥَّ ﻟَﻪُ ﻣَﻌِﻴﺸَﺔً ﺿَﻨْﻜًﺎ )
“Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit”. QS.Thoha: 124.
Jangan disembunyikan nasihat ini, agar tidak menjadi seseorang yang menyembunyikan ilmu.
Semoga handphone yang kita miliki adalah wasilah untuk kebaikan dan bukan wasilah dalam keburukan….
Dari group wa hang fm batam
Semoga bisa menjadi pengingat, khususnya bagi diri saya sendiri.

1 thoughts on ““Whatsappitis”

  1. Ping-balik: Whatsappitis | Perpustakaan Mini BPPK

Tinggalkan komentar